Wednesday, July 7, 2010

Inco Tunda Pabrik Pomalaa Hingga 2011

VIVAnews - PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) menunda pembangunan pabrik pengolahan nikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara hingga 2011. Total investasi untuk proyek tersebut diperkirakan mencapai US$ 1,8 miliar.

"Pomalaa kami undur dua tahun karena tidak visible," kata Direktur Utama International Nickel Indonesia, Arif Siregar, pada paparan publik perseroan di gedung bursa efek, Jakarta, Jumat 8 Mei 2009.

Arif menambahkan, penundaan itu dilakukan berdasarkan hasil uji kelayakan (visibility study/VS) yang telah diserahkan pada pemerintah pada 30 April 2009. "Kami minta waktu tambahan. Dan dua tahun merupakan waktu yang cukup untuk persiapan," tuturnya.

Pembangunan pabrik di Pomalaa telah tertera dalam kontrak karya perseroan pada 1990.
Sebelumnya Inco melaporkan kelayakan ekonomis dan teknis pembangunan fasilitas pengolahan di Pomalaa, Sulawesi Tenggara kepada Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia (DESDM). Proyek itu dinilai tidak layak secara ekonomis.


Laporan itu sebagai tindak lanjut dari penghentian pasokan bijih nikel kepada PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada pertengahan 2008. Inco diminta untuk menyampaikan laporan kepada DESDM terkait kajian kelayakan secara ekonomis dan teknis itu paling lambat April 2009.

Direktur Hubungan Investor dan Sekretaris Perusahaan Inco, Indra Ginting, dalam siaran pers perseroan yang diterima VIVAnews beberapa waktu lalu mengatakan, studi kelayakan rinci yang melibatkan konsultan independen berpengalaman menetapkan proyek tersebut tidak layak secara ekonomis.

"Studi kelayakan itu mempertimbangkan keadaan saat ini dan analisis independen," kata dia dalam siaran pers itu.
Sejak 2000, perseroan telah menanamkan investasi sebesar US$ 5,7 juta dalam bentuk program-program pengembangan masyarakat di Sulawesi Tenggara. Perseroan telah dan akan terus menjadi kontributor utama bagi kesejahteraan dan pembangunan Indonesia.
Sumber : Viva news

No comments: